LevelManajemen: Supervisor memimpin karyawan reguler di manajemen yang lebih rendah sementara manajer adalah bagian dari manajemen tingkat menengah. Siapa Mereka Melapor ke: Pengawas melaporkan kepada manajer tentang kinerja tim, sementara manajer melaporkan kepada dewan direksi tentang kinerja departemennya.Pelajaran terpenting yang saya pelajari adalah perbedaan antara pemimpin dan manajer – tidak semua manajer adalah pemimpin, dan tidak semua pemimpin adalah manajer. Mengadopsi tujuan dan sistem jangka pendek adalah satu hal; menginspirasi orang untuk rencana yang lebih besar sama sekali berbeda. Saya akan mengatakan bahwa orang yang paling sukses melakukan keduanya. Dengan kata lain, tanda seorang pemimpin sejati tahu kapan harus memimpin dan kapan harus mengelola. Jadi, apa perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen? Berikut adalah delapan perbedaan paling signifikan antara menjadi seorang pemimpin dan menjadi seorang manajer, sehingga Anda dapat mulai menggunakan keterampilan terbaik Anda dalam pekerjaan Anda. Pengaruh VS Power Manajer, sebagian besar, memiliki jabatan yang memberikan wewenang. Namun, jika Anda pernah bekerja untuk bos yang terobsesi dengan hasil, Anda tahu apa yang saya bicarakan tentang mengikuti aturan dan mengendalikan hasil. Anda tahu ada perbedaan besar antara kekuasaan dan mempengaruhi orang. Tidak semua manajer dapat memotivasi dan mempengaruhi orang lain, yang merupakan ciri penting kepemimpinan. Di sisi lain, beberapa orang yang paling menginspirasi perusahaan saya termasuk pengembang junior yang datang untuk bekerja setiap hari bersemangat untuk menemukan solusi yang membantu klien kami. Mereka tidak memiliki “manajer” dalam nama mereka, tetapi ide dan antusiasme mereka yang hebat memotivasi kami semua untuk mengingat visi jangka panjang perusahaan kami , menjadikan mereka pemimpin yang luar biasa. Memiliki pengikut versus memiliki bawahan Bagian utama dari pekerjaan manajer adalah memastikan bahwa kebijakan dan prosedur perusahaan dipatuhi. Meskipun ini adalah peran penting, itu tidak secara otomatis menciptakan seorang pemimpin. Kepemimpinan lebih tentang membangun kepercayaan dan rasa hormat dan, sebagai hasilnya, dianggap sebagai seseorang yang layak diikuti. Salah satu cara pasti untuk memutuskan apakah Anda seorang pemimpin adalah dengan menghitung jumlah orang yang datang kepada Anda untuk meminta nasihat tidak termasuk bawahan langsung Anda. Saya bekerja untuk sebuah perusahaan perangkat lunak sebelum memulai perusahaan saya sendiri. Salah satu rekan kerja saya terus-menerus meminta Rekan Kerja mendatanginya dan mengajukan pertanyaan kepadanya. Dia bukan seorang manajer, tetapi etos kerja dan integritasnya patut diacungi jempol. Mereka membuat orang melihatnya sebagai seorang pemimpin. Alih-alih berfokus pada masa kini, pertimbangkan masa depan Saya ingat ketakutan yang saya alami sebagai seorang anak ketika orang tua saya menyuruh saya untuk membersihkan kamar saya yang konon sangat kotor. Satu-satunya hal yang membuat saya menjaga kamar tetap rapi adalah pembayaran tunai akhir minggu sekitar $1 Seiring bertambahnya usia, saya mulai berpikir sedikit lebih bijaksana. Saya bermaksud menyisihkan uang untuk membeli sepeda baru, tetapi saya tahu saya perlu menghasilkan lebih dari $1 per minggu untuk mewujudkannya. Jadi, saya meminta orang tua saya untuk bekerja lebih keras, dan setelah berbulan-bulan bekerja keras mencuci dan mencuci piring, saya pulang dengan sepeda merah mengkilap saya. Saya tidak mengetahuinya saat ini, tetapi saya pikir sebagai seorang pemimpin. Manajer mengelola aktivitas untuk mencoretnya dari daftar tugas, tetapi para pemimpin termotivasi untuk menyelesaikan tugas karena mereka dapat melihat gambaran besarnya. Sementara manajer cenderung fokus pada tugas saat ini membersihkan ruangan untuk menghindari masalah, pemimpin melihat masa depan. Visi Peluang untuk Pertumbuhan VS Visi Kegagalan Karena manajer cenderung terobsesi dengan aturan dan hasil yang berlebihan, kegagalan cenderung menjadi semakin hitam bagi mereka. Menjadi sadar politik bisa menjadi hal yang positif, tetapi penekanan berlebihan pada benar dan salah berarti bahwa satu langkah “buruk” dapat merusak moral dan memotivasi tim Anda. Pemimpin yang lebih berpandangan jauh mungkin melihat peluang dalam kegagalan yang dirasakan. Kehilangan klien yang signifikan atau menerima umpan balik negatif dari anggota tim bukanlah langkah ke arah yang salah tetapi kesempatan untuk mengevaluasi kembali sistem dan mengembangkan solusi kreatif. Pemberdayaan vs. Efisiensi Bagaimanapun, manajer lebih fokus pada peningkatan efisiensi. Mereka mencari cara untuk menghemat uang dan waktu. Di sisi lain, para pemimpin bersedia menginvestasikan waktu untuk pengembangan karyawan mereka. Pelatih bola basket saya tidak harus tinggal setelah latihan selama satu jam untuk membantu saya dalam memukul lemparan bebas saya, tetapi pendekatannya yang tidak efisien lebih efektif dalam jangka panjang. Saya mendapat lebih banyak poin seiring berjalannya musim karena dia meluangkan waktu untuk berinvestasi pada saya. Prinsip yang sama berlaku di organisasi mana pun ketika kita meluangkan waktu sebagai pemimpin, kita dapat berhenti berpikir bahwa kita harus mengembangkan anggota tim kita untuk mendelegasikan tugas yang lebih penting dan lebih penting di masa depan. Pikiran Akhir Kepemimpinan mungkin tidak selalu tampak mudah atau praktis, tetapi visi strategis dan kemauan untuk melaksanakannya, meskipun membuang waktu akan menghasilkan kesuksesan dan motivasi yang luar biasa. Ini adalah kemenangan bagi semua orang. Sumber Artikel Terkait Penetapan Biaya Pekerjaan Sangat Penting untuk Keberhasilan Perdagangan Darifungsi: Manajemen adalah pelaksanaan fungsi, setiap manajer menyelesaikan pekerjaan dengan pengawasan. Sedangkan administrasi adalah fungsi berpikir, rencana dan kebijakan ditentukan di bawahnya. Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis 5 Perbedaan Pemimpin dan Manajer Home » 5 Perbedaan Pemimpin dan Manajer 5 Perbedaan Pemimpin dan Manajer Seorang manajer belum tentu seorang pemimpin atau leader. Memang, seperti yang kita tahu, bawahan selalu memiliki manajer atau atasan sebagai penentu arah. Di mana penentu arah biasanya dianggap sebagai seorang pemimpin. Karena dianggap sebagai kompas perusahaan maka pemimpin atau manajer akan dihormati dan didengar. Namun, leader dan manajer jelas berbeda. 5 Perpedaan Pemimpin dan ManajerDaftar Isi1 5 Perpedaan Pemimpin dan 1. Visi vs 2. Berani Berinovasi vs Mempertahankan 3. Unik vs 4. Berani Mengambil Resiko vs Mengontrol 5. Berpikir Panjang vs Berpikir Related posts Berikut ini adalah perbedaan antara manajer dan pemimpin yang harus kamu ketahui 1. Visi vs Tujuan Seorang leader bertugas untuk memberikan gambaran tentang bagaimana suatu project akan dilaksanakan. Mereka mengerti bagaimana cara menggerakkan bawahannya untuk menyelesaikan suatu misi. Contohnya membuat tugas-tugas dan membagikan tugas-tugas tersebut ke dalam tim-tim yang sesuai dengan bidang masing-masing. Sedangkan manajer, mereka akan fokus dengan tujuan. Apa yang menjadi tujuan akan difokuskan agar bisa tercapai. Mereka hanya berpikir bagaimana tujuan tersebut bisa tercapai tanpa berfikit untuk membagi tugas-tugas secara detail kepada bawahan. 2. Berani Berinovasi vs Mempertahankan Budaya Pemimpin akan selalu melakukan inovasi untuk perusahaannya. Mereka tahu apa saja yang perlu dikembangkan dari perusahaannya. Bisa dibilang seorang leader cenderung percaya diri dan pemberani dalam pengambilan resiko atau keputusan perusahaan. Sedangkan Manajer, mereka akan tetap mempertahankan pekerjaan sebagaimana biasanya. Adapun sesuatu yang diperbaiki, cenderung tidak memiliki perubahan yang besar dan drastis. 3. Unik vs Meniru Seseorang yang bisa terpilih menjadi leader tentulah orang yang sudah memiliki passion di bidangnya. Artinya, mereka tahu betul apa yang menjadi pekerjaan dan tugas mereka dan sebab akibat yang akan terjadi. Sehingga mereka akan menjadi jati diri mereka sendiri. Ini artinya mereka akan tetap mempertahankan ideologi yang mereka anut. Mereka akan tetap mempertahankan keputusan mereka agar perusahaan dapat sukses. Mereka lebih memilih untuk tidak meniru cara orang lain berpikir karena mereka ingin mengerjakan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Sedangkan manajer, mereka lebih banyak mempelajari kepribadian dan cara orang lain memimpin. Artinya mereka belum bisa berdiri sendiri atau memiliki ideologi sendiri. 4. Berani Mengambil Resiko vs Mengontrol Resiko Seperti yang dikatakan poin di atas, pemimpin umumnya berani mencoba suatu inovasi. Inovasi yang sesuai dengan rencana pasti akan terwujud jika seorang leader memiliki keberanian mengambil resiko. Contohnya sebuah perusahaan yang menggunakan jasa tenaga kerja manusia sebagai pelaksana suatu pekerjaan, lalu pemimpin perusahaan tersebut mengubah sistem tenaga kerja manusia menjadi tenaga mesin, maka hal ini akan menjadi perubahan yang drastis bagi perusahaan tersebut. Tentunya perubahan yang drastis tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika pemimpin perusahaan tersebut memiliki kepribadian yang percaya diri mengambil resiko. Beda halnya dengan manajer. Manajer biasanya akan menghindari suatu masalah atau meminimalisir masalah karena mereka cenderung mengontrol resiko. 5. Berpikir Panjang vs Berpikir Pendek Seorang leader akan menggunakan pemikiran jangka panjang. Mereka akan melakukan sesuatu yang akan berdampak positif kedepannya. Mereka tidak hanya sekedar memikirkan kesuksesan sesaat tetapi bagaimana perusahaan tersebut bisa terus berjaya. Kesuksesan tidak bisa didapat dengan instan. Adapun jika kini perusahaan tersebut sukses, tugas seorang pemimpin mengatur bawahannya tentang bagaimana agar perusahaan tersebut bisa terus sukses bukan hanya sesaat. Sedangkan manajer, mereka biasanya tidak akan repot-repot berpikir terlalu panjang. Ini berhubungan dengan kepribadian seorang manajer yang hanya mengontrol resiko. Mereka lebih suka mencari keuntungan jangka pendek. Bagaimana agar perusahaan tersebut bisa sukses secepat mungkin tanpa berpikir jangka panjang apa yang akan terjadi. Seorang pemimpin memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih besar ketimbang manajer. Walaupun begitu, mereka tetap sama-sama dipercayai oleh bawahan mereka untuk menjadi penentu arah perusahaan. Untuk itu sepatutnya baik manajer maupun pemimpin harus memiliki sikap manajemen yang baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan karyawan juga bisa senang bekerja. Diharapkan dengan artikel ini, pembaca dapat mengetahui apa saja perbedaan antara pemimpin dan manajer. Sehingga anda bisa memposisikan apa yang sekarang anda jabat. Related posts
© Masih banyak orang yang belum mengetahui apa saja perbedaan manajer dan leader. Keduanya memiliki peranan dan fungsi yang berbeda, namun kerap kali disamakan karena manajer serta leader berada di posisi atas. Lalu, apa yang membedakan antara manajer dengan leader? Melalui artikel ini, Sodexo akan memberikan pembahasan lengkapnya untuk Anda. Berikut ini, ada 5 perbedaan dasar antara manajer dan leader yang perlu Anda ketahui, yaitu 1. Leader Membuat Goals, Manajer Merancang Strateginya Perbedaan pertama antara manajer dan leader yaitu dari tujuannya. Leader sebagai pemimpin perusahaan pasti memiliki berbagai macam tujuan untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sedangkan di sisi lain, manajer memiliki peranan untuk merancang strategi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh leader. Manajer akan bertugas mulai dari penyusunan strategi hingga eksekusinya dan memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik demi mencapai goals tersebut. Baca Juga 3 Fungsi Etos Kerja yang Penting untuk Organisasi 2. Leader Berpikir untuk Jangka Panjang, Manajer Berpikir untuk Jangka Pendek Masih dalam pembahasan tujuan, perbedaan lainnya yang terlihat antara leader dan manajer adalah bagaimana cara mereka berpikir. Seorang pemimpin selalu berpikir untuk jangka panjang sedangkan manajer berpikir untuk jangka pendek saja. Perbedaan cara berpikir ini dikarenakan seorang leader harus membawa dan mengembangkan perusahaannya tidak hanya 1 atau 2 tahun saja, namun untuk jangka waktu yang lama bahkan puluhan tahun lamanya. Seorang pemimpin harus dapat melihat apa saja hal-hal yang akan dihadapi oleh dunia bisnis ke depannya dan bagaimana cara agar perusahaan yang dipimpinnya dapat terus maju. Sebaliknya, seorang manajer akan cenderung berpikir untuk jangka pendek saja. Manajer akan berfokus pada hal apa yang dapat diraih bersama dalam waktu yang dekat demi merealisasikan tujuan jangka panjang yang telah dipikirkan oleh leader. Baca Juga Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 3. Leader Melihat Hasil, Manajer Melihat Proses Pemimpin perusahaan biasanya tidak terlibat langsung dengan karyawannya. Maka dari itu, seorang pemimpin tidak akan tahu bagaimana proses yang dilalui oleh karyawannya dalam bekerja mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dan hanya ingin melihat hasil yang telah dikerjakan. Manajer berada di posisi yang dekat dengan karyawannya. Dengan demikian, manajer akan lebih melihat kepada proses yang telah dilalui oleh para karyawan. 4. Leader Berinovasi, Manajer Melihat Realitas Leader selalu memiliki segudang pemikiran ketika berbicara mengenai perusahaan yang dimilikinya. Pemikiran-pemikiran tersebut membawanya untuk berinovasi dalam menciptakan tujuan-tujuan baru yang kadang terdengar sulit untuk dijalankan. Oleh karena itu, manajer hadir untuk memperlihatkan realitas lapangan yang ada kepada pemimpin. Manajer dapat membantu menyeimbangi pemikiran dari leader dengan realitas saat ini atau bahkan memberikan solusi terbaik untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemimpin. 5. Leader Berani untuk Ambil Risiko, Manajer yang Mengontrol Risiko Perbedaan terakhir antara leader dengan manajer adalah mengenai risiko. Seorang leader pasti berani untuk mengambil risiko demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Dibalik seorang leader yang berani untuk mengambil risiko, ada manajer yang membantu untuk mengontrol risiko tersebut. Seorang manajer akan mencari cara untuk menghindari risiko atau bahkan meminimalisir terjadinya risiko demi kenyamanan bersama. Baca Juga Manfaat Media Promosi untuk Perkembangan Bisnis Anda Jadi, itulah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai perbedaan manajer dan leader yang perlu Anda pahami. Apabila Anda merupakan seorang manajer ataupun leader, jangan lupa untuk selalu memberikan apresiasi kepada karyawan yang telah bekerja keras untuk memajukan perusahaan. Ada berbagai cara untuk mengapresiasi karyawan seperti dengan memberikan pujian, bonus, hingga hadiah seperti voucher belanja yang dapat digunakan untuk membeli keperluan apapun. Oleh karena itu, jika Anda ingin memberikan voucher belanja sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan, silakan hubungi Sodexo sekarang juga atau pesan langsung Sodexo Gift Pass melalui website kami.
Perbedaanutama antara manajemen dan kepemimpinan adalah bahwa para pemimpin tidak perlu memegang atau menduduki posisi manajemen. Sederhananya, seorang pemimpin tidak harus menjadi figur otoritas dalam organisasi. . 15 263 318 236 399 315 40 293