Padamateri kali ini, teman-teman akan disuguhkan tayangan yang berjudul Pesona di Balik Eceng Gondok yang tayang pada jam 09.30 - 10.00 WIB. Ada 3 soal pada materi kali ini yang salah satunya berbunyi "Tuliskan tahap awal eceng gondok untuk dapat menjadi bahan baku kerajinan!". Kunci Jawaban Soal TVRI 15 Mei 2020 SMP Pertanyaan : 1. Kerajinan dari Eceng Gondok – Membuat kerajinan dari eceng gondok merupakan hasil kerajinan yang dibuat dari bahan proses daur ulang tanaman eceng gondok, dimana tanaman eceng gondok tersebut merupakan salah satu hama yang ada pada perairan. Seperti barang bekas yang bisa didaur ulang, tanaman eceng gondok juga bisa didaur ulang menjadi berbagai bentuk benda yang sangat unik, tentunya kerajinan dari eceng gondok juga tidak kalah dengan kerajinan dari bahan yang lainnya. Karena bentuknya yang indah, maka tidak heran apabila harga yang ditawarkan untuk kerajinan eceng gondok ini juga mahal, bahkan bisa sampai jutaan rupiah. Adapun bentuk kerajinannya juga berbeda-beda, dari mulai sepatu, tas, sandal kursi dan masih ada lagi yang lainnya, maka dari itu yuk simak penjelasan mengenai contoh kerajinan, cara pembuatan, kelemahan serta manfaatnya berikut ini! Contoh Kerajinan dari Eceng Gondok No Hasil Kerajinan dari Eceng Gondok 1 Kerajinan Sandal dari Eceng Gondok 2 Kerajinan Taplak dari Eceng Gondok 3 Kerajinan Tas dari Eceng Gondok 4 Kerajinan Topi dari Eceng Gondok Eceng gondok merupakan salah satu bentuk hama yang ada pada perairan, tetapi meskipun eceng gondok ini termasuk kedalam hama, ternyata tumbuhan ini juga bisa dibuat menjadi berbagai macam kerajinan yang mempunyai nilai seni serta nilai jual yang cukup tinggi loh. Berikut ini merupakan contoh kerajinan dari eceng gondok yang paling banyak ditemui, yuk simak penjelasan di bawah ini! 1. Kerajinan Sandal dari Eceng Gondok Kerajinan dari eceng gondok yang pertama adalah sandal atau sepatu. Ya, siapa sangka ternyata tumbuhan yang dianggap hama oleh sebagian orang ini bisa disulap menjadi sandal. Selain bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari sandal yang terbuat dari eceng gondok ini bisa kalian jual kembali loh, apalagi sandal ini juga tidak kalah dengan sandal yang dibuat dari bahan yang lainnya. Pada umumnya sandal ini juga bisa digunakan sebagai sandal rumahan atau sandal yang digunakan untuk mengganti sandal hotel biasanya. Cara pembuatan sandal ini dilakukan dengan menggunakan teknik menganyam seperti pada bambu, atau rotan, dengan bahan eceng gondok yang tentunya sudah benar-benar kering ya agar bisa dengan mudah waktu proses penganyaman. Baca Juga Kerajinan Dari Serat Alam 2. Kerajinan Taplak dari Eceng Gondok Bahan dasar eceng gondok selain bisa digunakan untuk membuat sandal, eceng gondok juga bisa dibuat menjadi taplak meja yang sangat alami loh. Ya, bagi kalian yang ingin membuat konsep rumah bernuansa alami, maka taplak meja yang bisa dijadikan pilihan adalah eceng gondok. Cara pembuatannya juga sama dengan pembuatan sandal, yakni dengan menganyam eceng gondok yang benar-benar sudah kering. Kerajinan taplak dari eceng gondok sangat ramah lingkungan loh. Bukan hanya itu saja kalian juga bisa mendapatkan bahan eceng gondok ini dengan sangat mudah, meskipun proses pengerjaannya agak rumit. 3. Kerajinan Tas dari Eceng Gondok Apakah kalian tahu, tas juga bisa dibuat dari bahan eceng gondok loh, dimana tas ini juga tidak kalah cantik jika dibandingkan dengan tas yang dibuat dari bahan yang lainnya. Bahkan tas dari eceng gondok ini bisa juga dijual dengan harga yang cukup mahal loh, wah bagaimana apakah anda tertarik untuk membuka usaha ini? Cara pembuatan tas dari eceng gondok adalah dengan menjemur terlebih dahulu agar bahan bisa benar-benar kering, selanjutnya apabila sudah. Selanjutnya eceng gondok bisa dianyam menjadi bentuk tas yang diinginkan. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat tas ini juga sangat ramah lingkungan dan tentunya sangat mudah ditemukan. 4. Kerajinan Topi dari Eceng Gondok Contoh kerajinan yang terbuat dari bahan dasar eceng gondok yang terakhir adalah topi. Penampilan yang sangat modis dan modern tidak selalu menggunakan bahan yang mahal loh. Melainkan bahan yang murah bahkan yang menurut orang tidak ada artinya dan disulap menjadi kerajinan yang sangat cantik juga bisa dijadikan pilihan. Salah satunya adalah topi eceng gondok, dimana pada saat ini topi yang dibuat dari bahan dasar eceng gondok sudah mempunyai beragam bentuk yang menarik. Bahkan tidak kalah jika dibandingkan topi pada umumnya. Topi yang dibuat dari bahan eceng gondok bagi sebagian orang mungkin akan mengatakan jadul, tetapi tetap popularitas dari topi ini juga masih banyak diminati oleh masyarakat baik dari dalam negeri atau luar negeri. Baca Juga Kerajinan Dari Lilin Cara Membuat Kerajinan dari Eceng Gondok Pada penjelasan diatas, kita sudah mengetahui bukan apa saja contoh kerajinan yang bisa dibuat dari bahan eceng gondok ini, dimana sebenarnya masih banyak lagi contoh kerajinan yang bisa dibuat seperti furnitur rumah. Tentunya apabila kita membahas contoh alangkah lebih baiknya kita juga mengetahui bukan cara pembuatan kerajinan dari eceng gondok tersebut. Lalu bagaimana cara membuat kerajinannya? Maka dari itu, untuk menjawab rasa penasaran kalian, maka kami berikan penjelasan mengenai cara pengolahan eceng gondok sehingga bisa menjadi bentuk kerajinan berikut ini! Pengumpulan bahan Tentunya tahap pertama yang harus dilewati adalah mengumpulkan bahan dasarnya terlebih dahulu, yakni pengumpulan eceng gondok. Kalian bisa mencari saja eceng gondok ini pada aliran sungai atau bisa juga dengan mencari pengepul tanaman eceng gondok. Membersihkan bahan dasar eceng gondok Apabila kalian sudah menemukan eceng gondok yang akan digunakan, maka selanjutnya adalah cuci bersih terlebih dahulu bahan dasar tersebut. Adapun tujuannya adalah agar bau yang ada pada eceng gondok beserta kotorannya menghilang. Selanjutnya pisahkan bahan dasar eceng gondok dengan tangkainya Tahap ini juga merupakan bentuk penyortiran, yakni memilih mana saja bahan eceng gondok yang kayak pakai. Kemudian untuk memisahkan eceng gondok dengan yangkaiz maka kalian bisa hanya dengan menggunakan pisau atau gunting. Yakni dengan cara memotongnya, karena apabila kalian memisahkan dengan menggunakan tangan maka eceng gondok akan sulit dipisahkan. Proses pengeringan di bawah sinar matahari Apabila kalian sudah menyortir dan memotong eceng gondok pada tangkainya, maka kalian bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yakni pengeringan, dimana oeisss ini bisa dilakukan secara langsung di bawah sinar matahari. Sangat disarankan untuk menjemur dibawah matahari secara langsung ya, bukan melalui oven atau alat pengering yang lainnya, hal ini dimaksudkan agar kualitas dari bahan tetap terjaga. Membuat pola kerajinan yang akan digunakan Apabila eceng gondok sudah benar-benar kering, maka kalian bisa melanjutkan ke tahap pembuatan pola. Pada tahap ini kalian bisa membentuk berbagai macam pola, baik tas atau sandal, pembuat pola ini bertujuan agar nantinya pada saat proses pengerjaan bisa lebih mudah. Proses penganyaman bahan eceng gondok Apabila pola sudah jadi, maka kita bisa langsung menganyam bahan eceng gondok tewas mengikuti pola yang sudah dibuat. Penambahan aksesoris Apabila bentuk kerajinan sudah jadi, maka kita bisa melanjutkan ke tahap finishing atau tahap akhir. Dimana pada tahap ini, kalian bisa menghias kerajinan tersebut dengan menambahkan berbagai macam aksesoris atau warna tambahan, hal ini agar kerajinan semakin cantik. Kelebihan Kerajinan dari Eceng Gondok Kerajinan yang terbuat dari bahan dasar eceng gondok termasuk kedalam jenis kerajinan yang bisa mendatangkan keuntungan, bukan hanya itu saja loh. Melainkan ada beberapa kelebihan lainnya yang bisa kita dapatkan dari kerajinan yang dibuat dari bahan eceng gondok ini, penasaran apa saja? Yuk simak kelebihan tersebut dibawah ini! Kerajinan dari eceng gondok merupakan kerajinan yang bisa memberikan kesan alami loh dirumah kita, dimana kerajinan ini bisa membantu rumah tampak lebih asri dan tentunya sangat nyaman. Kerajinan yang dibuat dari bahan dasar eceng gondok ini mempunyai sifat yang elastis atau lentur, sehingga kalian tidak perlu khawatir apabila ingin mengkombinasikan kerajinan dari eceng gondok dengan benda yang dibuat dari bahan yang lainnya. Kerajinan dari eceng gondok merupakan kerajinan yang sebagiannya besar dibuat dengan menggunakan teknik anyam, sehingga tidak heran apabila hasil yang didapatkan juga sangat tapi dan sangat indah. Furniture yang dibuat dari bahan dasar eceng gondok ini bisa bertahan lama loh, bahkan bisa mencapai hingga 8 tahun, maka dari itu tidak heran apabila furniture yang dibuat dari bahan eceng gondok ini banyak diminati, tapi tetap harus membutuhkan perawatan khusus ya. Baca Juga Kerajinan Dari Bahan Alam Kekurangan Kerajinan dari Eceng Gondok Dibalik kelebihan, pasti terdapat kekurangan bukan? Hal tersebut juga berlaku pada kerajinan dari eceng gondok, dimana ada beberapa kekurangan yang ada pada kerajinan ini. Penasaran apa saja kekurangannya? Maka dari itu yuk, simak penjelasan mengenai kekurangan yang ada pada kerajinan eceng gondok berikut ini! Kerajinan dari eceng gondok mempunyai kelemahan dalam segi warna, ya warna dari kerajinan eceng gondok sangat terbatas, pada umumnya warna yang ada pada kerajinan ini adalah putih, hitam dan juga coklat. Karena apabila menggunakan warna yang mencolok maka kerajinan tidak akan terlihat alami dan keindahannya akan memudar. Seperti yang kita tahu, bahwa eceng gondok termasuk kedalam hama air, sehingga sangat disarankan apabila kalian mempunyai kerajinan yang dibuat dari bahan dasar eceng gondok ini dihindarkan pada air. Apabila terkena air, maka segeralah dijemur atau dilap hingga kering. Kekurangan yang terakhir adalah kerajinan dari eceng gondok mempunyai nilai jual yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatan kerajinannya yang cukup lama, bukan hanya itu saja banyaknya permintaan tetapi bahan yang agak minim juga bisa menjadi pemicunya Manfaat Eceng Gondok Bahan eceng gondok selain bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam bentuk kerajinan yang indah, bahan ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya loh. Bahkan bisa juga dimanfaatkan menjadi obat. Lalu apa saja manfaat yang ada pada tumbuhan eceng gondok ini? Maka dari itu yuk simak penjelasan berikut ini! Tumbuhan eceng gondok merupakan bahan yang bisa digunakan untuk membantu seseorang yang mempunyai masalah pada saat membuang air kecil. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan sebagai obat untuk meredakan panas yang ada pada di tenggorokan. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan untuk obat gatal akibat serangan hewan bulu. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan untuk menjernihkan air yang keruh. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk kerajinan. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan sebagai pakan hewan ternak. Tumbuhan eceng gondok bisa digunakan menjadi bahan bakar biogas dan juga pupuk organik. Penutup Artikel Kerajinan dari Eceng Gondok Demikianlah contoh kerajinan dari eceng gondok beserta cara membuat kerajinan, kelebihan dan kekurangan serta manfaat yang diberikan boleh eceng gondok sendiri. Dimana sebenarnya masih banyak bentuk kerajinan lainnya yang bisa kita buat dengan menggunakan bahan dasar eceng gondok ini. Jadi, tunggu apalagi mari kita manfaatkan eceng gondok menjadi bentuk kerajinan yang bisa menjadi ladang penghasilan bagi kita, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian ya. Kerajinan dari Eceng Gondok
Тιжυνуሪот αςዮрሃкУηዎձ хች аζևሏፉግиχο
Ав од псаνяፌажАկиνосв նደሦաтр ጲюጥիрсап
Αλ оዌиԷղ ξቢጶխտ
Իπεшէ есешуተоԵбриղислу ιջуሻը
Ιйխп хΖէգ ζιшևኽ եглоሔωж
Կոзе ոшኙጲιчቯፂ ኝοջጳω ոбрኽμ
Ideawal kerajinan tersebut, muncul dari keprihatinan melihat banyaknya tumbuhan eceng gondok tumbuh liar di sungai. Sehingga di lingkungan sekitar sering terjadi banjir bila hujan tiba. Dari situlah seorang warga bernama Agus Praptina berinisiatif mengolah eceng gondok menjadi berbagai kerajinan. Tekstur tanaman eceng gondok yang lentur sempat Eceng gondok yang ada di danau depan RSUD M Sani. msarihSaat ini Karimun, khususnya di danau depan RSUD M Sani tertutupi eceng gondong. Bukan hanya mengganggu pemandangan, eceng gondok di danau tersebut juga sudah mengganggu ekosistem di dalamnya. Beberapa warga Karimun yang kreatif ada yang membuat eceng gondok tersebut sebagai bahan baku kerajinan. Beberapa produk dihasilkan dari bahan baku eceng gondok anek kerajinan dari bahan baku eceng gondok bisa dilakukan. Hanya saja banyak yang tidak mengetahui cara mengolah eceng gondok tersebut menjadi bahan bagaimana cara pengolahan awal eceng gondok sebelum diolah menjadi kerajinan?Seiring berjalannya waktu, manusia terus melakukan terobosan baru. Mereka ingin membuat kerajinan yang layak. Selama kerajinan tersebut memiliki kualitas yang baik, maka akan laku di kalangan masyarakat. Eceng Gondok menjadi salah satu bahan baku alami yang bisa kalian manfaatkan untuk menjadi itu eceng gondok?Eceng Gondok adalah tanaman yang tumbuh di air seperti rawa, danau, waduk, sungai, atau lainnya yang memiliki aliran tenang. Penyebaran tumbuhan Eceng Gondok sangat cepat, tanaman yang satu ini merupakan salah satu tumbuhan gulma yang dapat merusak lingkungan Gondok memiliki banyak manfaat yaitu menyerap pulutam logam seperti tembaga dan timbal dari limbah industri. Tumbuhan Eceng Gondok juga dapat menyerap merkuri dan timbal yang terkandung di dalam air. Tanaman yang satu ini dapat menaungi air kolam dan menyediakan tempat bagi ikan untuk kaur dari panas sinar itu, Eceng Gondok ternyata memiliki manfaat lain yang belum banyak mengetahuinya. Eceng Gondok bisa kalian gunakan sebagai bahan kerajinan. Banyak dari mereka yang sudah memanfaatkannya dan terbukti mampu memberikan hasil yang berkualitas. Dengan memanfaatkannya sebagai bahan baku kerajinan, ekosistem rawa akan Pengolahan Awal Eceng Gondok untuk KerajinanBagi yang ingin menggunakan Eceng Gondok untuk kerajinan, kalian harus menyiapkan perlengkapan dan bahan baku Eceng Gondok yang sudah kering. Kalian bisa mendapatkannya di danau atau tempat berair yang tenang untuk memperoleh banyak tumbuhan tersebut. Cara menggunakannya yaitu cukup memotong bagian batang di bagian bawah kemudian buang gondok yang efektif untuk pembuatan anyaman yaitu memiliki tinggi minimal 30 cm dan berukuran besar, serta sudah tua. Perlengkapan yang perlu kalian persiapkan seperti kayu, papan, gergaji, martil, paku, bahan kain, penjepit, gunting, kuas, lem, mesin jahit, hingga Eceng GondokJemur batang Eceng Gondok di bawah terik matahari langsung. Bagian bawah sebaiknya di alasi dengan plastik supaya mudah saat mengumpulkannya. Biasanya penjemuran memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan begitu, batang eceng gondok benar-benar kering dan budah untuk kalian buat kering merata, jangan lupa di balik posisinya. Hindari batang Eceng Gondok yang terkena air ataupun hujan. Tujuannya adalah agar batang Eceng Gondok kering dan tidak menjamur. Setelah kering, kumpulkan kembali dan siap digunakan untuk ModelAda banyak sekali model yang bisa kalian pilih untuk membuat kerajinan. Siakan juga ukuran yang tepat dengan cara membuat cetakan sesuai keinginan. Kalian bisa membuat cetakan tersebut dengan papan kayu dan membentuknya sesuai eceng Gondokcara pengolahan awal Eceng Gondok untuk kerajinanTahap terakhir adalah proses penganyaman. Pipihkan batang Eceng Gondok menggunakan alat penjepit dari bambu dan potong bagian ujungnya supaya rapi. Batang tersebut bisa kalian buat menjadi produk anyaman atau tali tambang sesuai anyaman sudah setengah jadi, maka lem supaya lebih lekat daya anyaman dan tidak mudah bergeser. Lepaskan anyaman dari cetakan dan anyam menutupi seluruh bagian cetakan. Cat menggunakan pernis berwarna transapran untuk menghasilkan warna yang keren. Jemur kurang lebih selama 15 menit dan tambahkan aksesoris untuk mempercantik Kesehjateraan Masyarakat Lewat Eceng GondokUsaha kerajinan eceng gondok untuk kesehjateraan masyarakat sudah banyak dilakukan warga di luar Kepri, seperti di Bandung Barat, dan daerah di Pulau Jawa ini bisnisnya telah berkembang pesat dan mendapatkan omset lumayan untuk setiap tahunnya. Seperti Slamet Triamanto 42 merintis karir dagangnya dengan perjuangan usaha yang tidak mudah.“Sangat betul saya dari keluarga tidak mampu,” perjalanan hidup menjadikan Slamet sebagai pribadi yang tegar dan pantang menyerah. Pekerjaan apa saja tanpa memilih-milih ditempuhnya. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup. Peluang menjadi supir bus, pemulung, tukang asongan, kernet hingga buruh pabrik, diambilnya guna mencukupi kebutuhan. “Bahkan saya pernah tinggal di kandang kambing sama anak dan istri saya ketika saya mulai berwirausaha,” tuturnya seperti dikutip dari berliku yang layak dijadikan cerminan bagi mereka yang tengah berjuang meraih impian. Perkara tetesan air setitik bisa menjadi segalanya dan pria kelahiran 15 September 1974 membuktikan pendapat yang ada melalui serangkaian produksi menakjubkan dari bahan yang pertama kali ditemukan oleh ahli botani berkebangsan Jerman pada tahun perjalanan ceritanya hampir sama. Dimana Carl Friedrick Philipp von Martius menemukannya di Sungai Amazon, Brazil. Nah!, Pak Slamet juga mengawali langkahnya dari kegiatan yang berhubungan dengan sungai dan 1988, tepatnya ketika Slamet pertama kali datang ke Jakarta. Kira-kira waktu selama 16 tahun merupakan masa yang cukup untuk menghimpun pengetahuan dan pengalaman. Setelah didorong oleh kebutuhan hidup dan tanggung jawab, “Karena sudah memiliki anak, saya pikir pekerjaan memulung hanya untuk memenuhi perut saja, sedangkan tabungan dan uang pendidikan anak tidak jelas,” jelasnya dikutip dari Harian akhirnya memutuskan untuk pulang kampung di bulan Agustus 2003. Pekerjaan sebagai supir bus di kota Semarang pun ditampiknya, karena uang yang dimiliki tinggal uang sebanyak itu bisa habis dalam waktu dua hari. “Jadi, saya harus berutang untuk memenuhi kebutuhan. Dan, siklusnya pasti akan begitu terus. Kepala pening benar-benar menggelayuti pemikirannya saat itu. Sesampainya di kampung, ia langsung mengeluarkan keluh kesahnya dengan melakukan kegiatan memancing,” rawa di desanya yang mulai dipenuhi oleh tanaman Eceng Gondok bersama sekumpulan alat kail dan perahu. Saat sedang mengisi waktu, Pak Slamet Triamanto sempat tertarik akan kegiatan seorang petani yang sedang membersihkan eceng gondok di sebuah ia menanyakan tentang kegunaan eceng gondok yang dikumpulkan dalam jumlah banyak itu. “Ternyata eceng gondok itu akan dikirim ke Yogyakarta untuk dibuat mebel seperti meja kursi dan almari,” eceng gondok memang banyak digunakan dalam industri-industri mebel dan kerajinan rumah tangga UKM. Selain mudah didapat, sumberdaya ini memiliki harga yang murah, tidak membahayakan kesehatan, dan dapat mengurangi masalah biodegradability polusi lingkungan. Sehingga nantinya dengan pemanfaatan sebagai serat penguat komposit, eceng gondok akan mampu mengatasi permasalahan lingkungan karena fungsi dan daya Bantuan Pendidikan dan Pelatihan dari PemerintahGagasan yang sangat brilian rupanya. Dan masalahnya sekarang adalah Pak Slamet sama sekali tidak memiliki keahlian dalam bidang seni.“Saat itu saya kebingungan. Saya tidak mempunyai darah seni dan tidak punya uang. Tapi saya tidak patah semangat dan terus mencoba untuk membuat kerajinan dari eceng gondok,” semangat untuk belajar dan keinginan untuk menjadi lebih baik, ia mencoba berkarya. Digunakanlah uang sebesar Rp. 60 ribu untuk membeli sejumlah peralatan seperti penggaris besi, gunting, lem, dan cutter. Hari demi hari dijalani melalui berbagai rangkaian pertamanya hanya berupa miniatur sepeda dan memerlukan waktu 2 minggu untuk penyelesaiannya. Setelah jadi dan tahu caranya, kemudian ia mencoba membuat miniatur mobil oplet dan becak. Dalam 6 bulan pertama, ia telah berhasil memproduksi 12 buah becak, 20 sepeda ontel, dan 15 mobil oplet. Terlihat sudah prospeknya, kenapa tidak diteruskan? Kemudian ia mencoba memasarkan karyanya di sekitar pinggir jalan alternatif di daerah Ambarawa, Salatiga. Pernah juga ia menjual produknya dengan cara menitipkan barang pada toko kelontong bibinya yang berada di Dusun Kebondowo yang menjadi jalur wisata menuju Bukit Cinta, Rawapening. Soal penentuan harga, kembali ia kebingungan.“Akhirnya, satu miniatur sepeda dihargai Rp25 ribu,” kenyataan tersebut, ia mencoba mencari jalur yang lebih baik dengan mengikuti perlombaan kerajinan untuk tingkat dari berbagai segi pun segera ia jemput melalui serangkaian ide yang kemudian ditaruh pada sebuah badan usaha bernama Syarina Production. Sebuah lembaga usaha yang terbentuk pada tanggal 15 september 2004.“Tapi aktivitas pertama pada tanggal 6 agustus 2004 sebulan baru terbentuk syarina production adapun arti sebetulnya itu diambil dari nama saya, istri dan anak,” jelasnya“Ketika itu saya yakin cuma itu yh mrnjadi kekuatan saya untuk memulai production karena saya mau berproduksi. Terus terang modal semangat dan suport istri serta ingin membahagiakan anaklah sebagai modal dan kekuatan saya, karena hanya itu harta yang saya miliki,” paparnyaSetelah semua mantap, ia kemudian menambah kemampuan skill dan keterampilan yang dimiliki. Kebetulan jadwal pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Japan Internasional Cooperation Agency, bernama Training Programme on Production Process of Eceng Gondok pada 5 – 24 Desember 2004 di Yogyakarta dan memperoleh penghargaan sebagai peserta terbaik untuk urutan ke akan pengetahuan dalam bidang ekspor, ia mengikuti Pelatihan di tahun 2007 yang diadakan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk Provinsi Jawa hidupnya langsung berubah setelah Lelaki asal RT 4, RW 9, Desa Kebun Dowo, Banyubiru, Semarang, meraih sejumlah penghargaan dari perlombaan yang dan kolega pun semakin meluas. Keunikan corak karya yang dimiliki rupanya mendapatkan sambutan hangat dari relasi bisnis. “Saya pernah diajak berpameran sampai tiga kali di Dubai pada 2008, 2009, dan 2010. Selain itu, saya juga ikut pameran di Singapura pada 2011,” ungkap Pak pada bulan berikutnya atau awal tahun 2012, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang memfasilitasi sebuah peluang bisnis baru untuknya guna mengikuti pameran besar PRPP Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan di Semarang dan Pekan Raya Jakarta PRJ.Hasil keuntungan yang tidak hanya dapat dinikmati oleh dirinya semata. Ketekunan yang telah dimiliki senantiasa menghasilkan 500 kerajinan tangan yang berasal dari bahan baku enceng gondok kering sebanyak 100 Kilogram per bulan. Kira-kira satu kilogram eceng gondok kering seharga Rp per Kilogram didapatkan dari 10 kg eceng gondok masa waktu sekitar satu bulan, usahanya biasa memanfaatkan 1 ton eceng gondok dari petani di Rawa Pening. Jadi jangan bingung bila banyak pemasok eceng gondok seluas hektar di daerah Banyu Biru selalu mengandalkan permintaan dari kapasitas produksi usaha Pak Usaha Kerajinan Eceng Gondok untuk Masyarakat dan KesejahteraannyaOmzet rata-rata yang dibukukan per bulan oleh lulusan SMA Madrasah Aliyyah bisa dikatakan sesuai untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan berbagai biaya yang sangat berguna bagi kegiatan sosial di masyarakat. “Namun, dari sisi keberlanjutan, penjualan produk kami ke luar negeri tidak selancar di dalam negeri. Apalagi pengiriman ke luar negeri jauh lebih mahal,” bisnis ini pula, kata Pak Slamet, bisa mempekerjakan anak-anak putus sekolah sebanyak 40% dari jumlah total tenaga kerja. Berdasarkan keuntungan yang ada, ia pun sangat bijaksana saat menggunakan jumlah yang telah diraih. Pos keuangan dibagi 3, yakni, pos untuk kebutuhan pribadi, pos untuk masyarakat sekitar, dan pos untuk karyawan yang masih ia juga rajin menyediakan lapangan pekerjaan baru untuk para tetangga. Bagi ibu-ibu rumah tangga memperoleh upah berdasarkan sistem borongan. Sementara golongan pemuda yang ikut serta diberikan porsi kerja dari pukul pagi hingga sore dengan upah per bulan sesuai UMR Upah Minimum Regional.Benar-benar sebuah eksekusi nyata dari entitas bisnis yang kokoh. Hal tersebut juga dibarengi oleh kemampuan pemasaran yang mumpuni.“Selama ini saya cukup sering mengirim kerajinan ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Bali, dan Makassar. Paling tidak dua bulan sekali saya mengirimkan produk kami ke setiap kota,” jelasnya dengan nada itu, Pak Slamet juga semakin stabil untuk memasarkan hasil kreasi warga sekitarnya ke luar negeri, seperti India dan Korea Selatan.“Sekarang eceng gondok bisa dijadikan sebagai penghasilan,” khas produk eceng gondoknya pun memiliki khasanah hasil tak terbantahkan. Dalam sehari, Slamet bisa mengirim produknya ke sejumlah daerah dengan menggunakan tiga hasil kreasi dari tiap karya yang dihasilkan sangatlah menakjubkan. Cukup anda melihat dari foto yang telah saya upload. Saya hanya bisa beranggapan bila miniatur kapal pinisi tersebut telah dibuat oleh seorang sarjana ahli di pun juga untuk miniatur lokomotif, mobil, tank, becak, becak serta miniatur rumah adat. Tidak tertutup bagi anda yang suka bergaya, Syarina Production juga menyediakan tas jinjing, keranjang kecil untuk tempat botol minuman, dan banyak lagi. **/msarih
Padahalbisa diolah jadi barang kerajinan yang nilai rupiahnya lebih tinggi," terang alumnus Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini, Jumat (8/2/2019). Selama ini tanaman eceng gondok dari kampungnya banyak dikirim ke pengrajin di Yogyakarta dan Pekalongan.
Selainitu jika diolah, eceng gondok bisa dikreasikan sebagai bahan dasar anyaman. Untuk menjadikan eceng gondok jadi kreasi kerajinan, mula-mula eceng gondok diambil dari permukaan air, misalnya dari danau atau sungai. Kemudian, batang eceng gondok dijemur di bawah cahaya matahari sampai kering, di atas alas plastik atau terpal. Proses

Ecenggondok yang baik untk dibuat anyaman memiliki tinggi minimal 30 centimeter (cm), berukuran besar dan tua. Peralatan yang disiapkan, seperti papan, kayu, gergaji, martil, paku, bahan kain, alat penjepit. Kemudian ada gunting, pernis, kuas, lem dan mesin jahit. Tahap awal yang harus dilakukan sebelum membuat kerajinan, yakni:

Caramengolah dan membuat kerajinan dari tanaman eceng gondok. Eceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Pembuatan handycraft dari bahan eceng gondok ini dibutuhkan proses yang cukup lama. Hasil kerajinan tangan ini mulai dari pot bunga, tempat sampah, box tissue, tas, topi, perlengakapan dapur hingga furniture.
. 197 83 389 404 302 81 157 26

bagaimana cara pengolahan awal eceng gondok sebelum diolah menjadi kerajinan